Wacana Motor Kena ERP Ramai Ditolak, Heru Budi: Kita Dengar Keluhan Warga

Wacana Motor Kena ERP Ramai Ditolak, Heru Budi: Kita Dengar Keluhan Warga

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Jumat, 27 Jan 2023 17:43 WIB
Sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di DKI Jakarta dibatalkan tahun ini. Yuk tengok lagi Jalan Rasuna Said yang akan menerapkan sistem ERP.
Jakarta berencana menerapkan sistem jalan berbayar elektronik (ERP) (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan, penerapan jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP) masih dibahas. Dia menegaskan masih ada tujuh tahapan, termasuk mendengar keluhan masyarakat.

"Ya itu masih pembahasan, masih 7 tahapan, kita masih perlu mendengar kepentingan, masih perlu mendengar keluhan masyarakat dan tidak serta merta, yaitu langsung diterapin juga," kata Heru di Kecamatan Jagakarsa, Jumat (27/1/2023).

Heru menuturkan penerapan ERP tidak dilakukan secara instan. Dia memastikan Pemprov DKI Jakarta akan mendengar aspirasi masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak langsung hari ini seperti goreng telur dan lain-lain, prosesnya kita mendengar aspirasi masyarakat plus-minusnya, masih ada kan tahapannya seperti yang saya bilang lalu masih 7 tahapan," ujarnya.

Seperti diketahui, rencana penerapan ERP sendiri menuai sorotan. Rencana ini tertuang dalam draf Rancangan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik. Draf aturan ini belum diundangkan.

ADVERTISEMENT

Rancangan perda tersebut sudah dikeluarkan sejak Gubernur DKI Jakarta masih dijabat oleh Anies Baswedan. Dilihat detikcom pada beleid tersebut, Selasa (10/1), dijelaskan kebijakan ini akan berlaku setiap hari mulai pukul 05.00 sampai 22.00 WIB. Hal ini diatur dalam Pasal 10 beleid tersebut.

Sementara itu, dalam pasal yang sama, dijelaskan juga bahwa gubernur dapat memberikan persetujuan untuk sementara waktu tidak memberlakukan jalan berbayar. Rencananya, ada 25 ruas jalan di Jakarta yang dijadikan lokasi ERP.

Warga Tolak Motor Kena ERP

ERP belum diterapkan namun wacana itu menuai berbagai keluhan. Salah satu keluhan datang dari Teddy (41). Dia tak setuju dengan jalan berbayar karena mobilitasnya sehari-hari melalui jalan yang akan dikenai ERP.

"Anak mau sekolah di daerah Gajah Mada, gimana kita? Anak kita mau sekolah, masa tiap hari mau nganter mesti bayar. Mesti lewat jalur itu mau nggak mau, soalnya mau lewat mana lagi," tutur Teddy saat ditemui di kawasan Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Sementara itu, seorang pengguna jalan lain, Yudi (24), juga mengaku tak setuju dengan rencana tersebut karena dinilainya membuat semua pihak kesusahan. Menurutnya, lebih baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berfokus menyelesaikan pelayanan transportasi publik sebelum membahas regulasi ini.

Simak video 'Kata Warga soal Motor akan Kena ERP: Semakin Menyusahkan Masyarakat':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.