Jokowi Diminta Kaji Ulang Subsidi Mobil Listrik Rp 80 Juta

News - Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
19 December 2022 18:20
Subsidi dari Jokowi: Motor Rp8 Juta & Mobil Listrik Rp80 Juta Foto: Infografis/ Subsidi dari Jokowi: Motor Rp8 Juta & Mobil Listrik Rp80 Juta/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah untuk memberikan subsidi sebesar Rp 80 juta untuk pembelian 1 unit mobil listrik dinilai perlu dikaji ulang. Pasalnya, kebijakan yang direncanakan pemerintah tersebut terkesan terburu-buru dan tidak begitu matang.

Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengatakan, pihaknya sepakat atas keputusan pemerintah yang akan memberikan subsidi kepada masyarakat untuk pembelian unit kendaraan listrik. Namun, pembahasan di dalam APBN untuk tahun 2023 sendiri sejatinya sudah kelar pada September lalu.

"Kita akan memasuki tahun 2023, tiba-tiba ada kebijakan di tengah jalan yang seperti ini, ada kesan pemerintah tidak sungguh-sungguh membuat kajian dan juga kemudian membuat di dalam APBN kita tentang NZE (Net Zero Emissions). Kalau ini terus-menerus, maka sesungguhnya capaian yang ingin dicapai oleh pemerintah kurang efektif. Maka menurut hemat saya, mari sempurnakan dulu dan dengan sepeda motor dulu," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (19/12/2022).

Meski begitu, Said mengaku tetap berkomitmen penuh untuk mendorong implementasi ekonomi hijau di Indonesia. Mengingat, ekonomi konvensional yang masih mengutamakan energi fosil seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat membebani keuangan negara dan lingkungan sekitar.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa berpendapat, pemerintah memang perlu memberikan insentif untuk pembelian unit kendaraan listrik kepada masyarakat. Namun demikian, besaran dan volume targetnya memang harus diperhitungkan secara matang.

"Memang kalau ditanya apakah tahun depan tepat atau tidak, ya sampai kapanpun mungkin bisa jadi tepat atau tidak, bisa jadi itu pertanyaan yang terus berulang karena setiap tahun kita menghadapi situasi global yang terus berubah, kondisi ekonomi situasi politik dan lain-lain. Nah saya kira tahun depan tepat kenapa karena 2024 sudah mau Pemilu," tuturnya.

Menurutnya, bila tahun depan ini pemerintah jadi memberikan subsidi kendaraan listrik, maka pemerintah harus segera melakukan revisi APBN 2023.

"Tapi yang kita harus ingatkan adalah peran kebijakan insentif ini harus didesain dengan baik ya, fokus. Kalau saya melihat fokus pada kendaraan motor listrik, baik yang baru maupun konversi, jumlahnya juga disesuaikan dengan kemampuan fiskal kita mendukung pengembangan industri di dalam negeri," tuturnya.

Di sisi lain, pemerintah juga harus menyiapkan infrastruktur kendaraan listrik, utamanya stasiun pengisian daya kendaraan listrik harus diperbanyak dan menyebar. Tak hanya itu, sumber energi yang digunakan pun menurutnya juga seharusnya berbasis energi baru terbarukan.

"Oleh karena itu, acceleration energi terbarukan itu perlu sekali dalam sistem kelistrikan kita, sehingga ujung-ujungnya kita bisa mendapatkan penurunan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih signifikan dibandingkan dengan kendaraan konvensional," ucapnya.

Sebagai informasi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memberikan subsidi kepada konsumen kendaraan listrik. Insentif diberikan bagi konsumen yang membeli kendaraan di perusahaan yang memiliki pabrik di dalam negeri. Adapun besaran subsidinya sebesar Rp 80 juta, sementara pembelian mobil berbasis hybrid subsidinya senilai Rp 40 juta.

Bukan hanya mobil listrik saja, pembelian motor listrik pun akan diberikan subsidi sebesar Rp 8 juta. Sementara itu untuk motor konversi, subsidinya senilai Rp 5 juta.

Hal itu dilakukan dalam rangka transformasi energi dan mendorong penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan. Pasalnya, negara lain sudah menerapkan kebijakan serupa.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Tiru Thailand-Korea, Harga Mobil Listrik RI Bakal Didiskon?


(wia)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading