Mantap! Indeks PMI Indonesia Melesat 53,7 di September 2023

News - Tim Redaksi, CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
03 October 2022 10:26
Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu gunung di workshop sepatu gunung mokzhaware di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (7/6/2021). Bahan yang digunakan terbuat dari bahan baku kulit Nubuck. Dalam sehari pabrik ini bisa memproduksi 50 pasang sepatu. Usmar Ismail (42) mendirikan sebuah brand lokal di bidang fashion sepatu sekitar tahun 2016 lalu. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan para pengusaha untuk bisa bertahan di tengah pandemi covid-19, yang pertama adalah terus melakukan inovasi dan tanggap terhadap kebutuhan market online, Foto: Pembuatan Sepatu. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor manufaktur Indonesia melanjutkan geliat pertumbuhan yang luar biasa di tengah tingginya laju inflasi.

IHS Markit mencatat Indeks Manajer Pembelian (PMI) Indonesia pada September mencapai 53,7, naik dari 51.7 pada bulan Agustus.

Sebagai catatan, ini adalah posisi PMI di atas level 50 dalam tiga belas bulan beruntun. Selain itu, IHS Markit mencatat ini adalah tingkat ekspansi yang tercepat dalam delapan bulan dan paling solid secara keseluruhan.

Laura Denman, Ekonom di S&P Global Market Intelligence, mengungkapkan data survei terbaru konsisten dengan peningkatan kesehatan manufaktur Indonesia sejak Januari lalu.

"Kondisi permintaan yang lebih kuat membantu untuk mendorong peningkatan pesanan baru yang paling tajam dalam hampir setahun ini," kata Laura, dikutip CNBC Indonesia, Senin (3/10/2022).

Laura menambahkan peningkatan permintaan juga memengaruhi aktivitas pembelian, yang meningkat pada kecepatan paling tajam dalam delapan bulan.

Perbaikan permintaan juga mendorong peningkatan yang lebih kuat dalam produksi, serta lapangan pekerjaan. Di sisi lain, IHS Markit melihat adanya pelunakan dari tekanan inflasi.

"Biaya input dan harga jual inflasi masing-masing berkurang ke posisi terendah 20 dan 15 bulan," ungkap Laura.

Meskipun perusahaan manufaktur Indonesia umumnya yakin bahwa output akan meningkat selama tahun depan, IHS Markit tetap melihat tingkat sentimen positif turun ke terendah tiga bulan dan tetap di bawah tren sejarah.

Survei IHS juga menunjukkan beberapa perusahaan menyatakan keprihatinan atas inflasi yang saat ini menekan dunia usaha.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Manufaktur Bangkit, Indonesia Anti Resesi?


(haa/haa)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading