Ekspor Komoditas Unggulan RI Moncer di Tengah Penurunan Harga Global

tim | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2022 21:56 WIB
BPS mencatat kinerja ekspor komoditas unggulan Indonesia tetap tokcer, meski harga ditingkat global turun.
BPS mencatat kinerja ekspor komoditas unggulan Indonesia tetap tokcer, meski harga ditingkat global turun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor komoditas unggulan Indonesia tetap tokcer, meski harga ditingkat global turun.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menyebutkan ekspor besi dan baja, minyak kelapa sawit serta batu bara masih tinggi.

"Kinerja ekspor komoditas besi dan baja, serta minyak kelapa sawit masih meningkat di tengah penurunan harga di pasar global," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya kinerja ekspor masih tinggi lantaran volume yang meningkat. Sehingga, meski terjadi penurunan harga, nilainya tetap tinggi.

ADVERTISEMENT

Misalnya, ekspor besi dan baja pada Agustus 2022 tercatat senilai US$2,3 miliar atau 1,35 juta ton. Kemudian, ekspor minyak kelapa sawit tercatat US$3,7 miliar dengan volume 3,6 juta ton.

Sementara, ekspor batu bara memang mengalami perlambatan karena ada larangan ekspor, namun tetap masih tumbuh tinggi. Pada Agustus ekspor batu bara mencapai US$4,4 miliar dengan jumlah volume 32,8 juta ton.

"Ini ekspor batu bara turun memang lebih disebabkan penurunan volume," jelasnya.

[Gambas:Video CNN]

Secara umum, nilai ekspor mencapai US$27,91 miliar atau naik 9,17 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar US$25,56 miliar.

Kinerja ekspor ditopang oleh ekspor minyak dan gas (migas) mencapai US$1,71 miliar atau naik 25,59 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar US$1,37 miliar. Begitu juga dengan ekspor nonmigas terlihat naik 8,24 persen dari US$24,19 miliar menjadi US$26,19 miliar.

Berdasarkan sektor, ekspor migas naik 25,59 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 16,99 persen, industri pengolahan naik 13,49 persen, serta pertambangan turun 6,66 persen.

(ldy/agt)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER