Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama RI Bakal Diresmikan Mei 2024

Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama RI Bakal Diresmikan Mei 2024

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 18 Mar 2024 16:32 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Foto: detikcom/Retno Ayuningrum
Jakarta -

Pabrik ekosistem baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power akan diresmikan bulan Mei 2024 mendatang. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan peresmian pabrik baterai mobil listrik pertama di Asia Tenggara ini berjalan.

"Untuk pabrik ekosistem baterai mobil listrik 10 Gigawatt (GW) pertama dari HLI Indonesia akan diresmikan sekitar bulan Mei," kata Bahlil dalam Konferensi pers Prospek Investasi Pasca Pemilu 2024, Senin (18/3/2024).

Bahlil menyebut pabrik yang beroperasi di Karawang, Jawa Barat ini telah produksi 10 GW pada April 2024. Lebih lanjut, sekarang telah masuk pembangunan kapasitas pabrik 10 GW kedua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tina Talisa menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah ingin fokus mengembangkan hilirisasi. Maka dari itu, pemerintah memberikan perhatian khusus setelah dilakukan groundbreaking pada September 2021 lalu.

"Hilirisasi adalah cara untuk menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam yang melimpah di Indonesia, salah satunya adalah nikel. Nah nikel ini kemudian prosesnya kita buat terintegrasi dari hulu sampai hilir, itulah mengapa ada investasi baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia dengan grand package US$ 9,8 miliar. Jadi terintegrasi dari mulai hulu tambangnya, kemudian ke smelternya, lalu pemurnian, pengolahan, prekursor, katoda, kemudian menjadi sel baterai," ungkap Tina dalam keterangannya, dikutip Sabtu (9/4/2024).

ADVERTISEMENT

Momentum ini tidak hanya menandai Indonesia sebagai negara produsen sel baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara, namun juga mengukuhkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (grand package) senilai US$ 9,8 miliar atau Rp 142 triliun.

Tina juga menambahkan bahwa produksi sel baterai kendaraan listrik ini akan membuat Indonesia menjadi negara pertama produsen sel baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi terbaru dari LG. Implikasinya, tenaga kerja muda Indonesia yang diserap pada proyek ini juga menjadi engineer kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara.

(kil/kil)