kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Program Biodiesel B35 Dinilai Berpotensi Gerus Pasokan CPO Untuk Minyak Goreng


Selasa, 31 Januari 2023 / 19:53 WIB
Program Biodiesel B35 Dinilai Berpotensi Gerus Pasokan CPO Untuk Minyak Goreng
Program Biodiesel B35 Dinilai Berpotensi Gerus Pasokan CPO Untuk Minyak Goreng


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, penerapan program B35 berpotensi mengurangi pasokan CPO yang diperuntukkan untuk produksi minyak goreng dan pada level tertentu.

Dengan berkurangnya pasokan CPO untuk minyak goreng tentunya akan berpotensi juga meningkatkan harga minyak goreng.

"Dilakukannya program B35 memang berpotensi mengurangi pasokan CPO yang diperuntukkan untuk produksi minyak goreng dan pada level tertentu. Ini juga berpotensi meningkatkan harga minyak goreng itu sendiri," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (31/1).

Baca Juga: Biodiesel 35% Mulai Diterapkan, Gaikindo Minta Pemerintah Perhatikan 2 Hal Ini

Menurutnya, jika merujuk pada data yang dikeluarkan oleh gabungan pengusaha kelapa sawit Indonesia (Gapki) pangsa CPO yang diproduksi untuk biofuel mengalami peningkatan dari 24% pada tahun 2019 sampai dengan 2020.

Dimana Yusuf mengatakan, pada titik yang bersamaan peningkatan tersebut juga diiringi dengan turunnya alokasi atau pangsa CPO untuk produksi komoditas pangan dalam hal ini minyak goreng.

"Apalagi jika di tahun ini peningkatan ekspor dari produk CPO itu meningkat seiring dengan meningkatnya harga dari produksi jenis seperti misalnya biji bunga matahari," jelasnya.

Maka untuk harga minyak goreng terutama menjelang masuknya bulan puasa, pemerintah harus memastikan produksi CPO sampai dengan 4-5 bulan ke depan dapat mencukupi digunakan sebagai bahan baku dari minyak goreng dan juga bahan baku dari biodiesel.

Baca Juga: Mandatori B35 Berlaku Mulai Besok (1/2), Ditargetkan Hemat Devisa hingga US$ 10,75 M

Selain itu, kebijakan dalam mengatur ekspor CPO juga akan memainkan peran penting untuk mengontrol harga minyak goreng terutama di periode bulan Ramadan dan Lebaran nanti. Dimana saat ini pemerintah masih menerapkan kebijakan domestic market obligation (DMO).

"Karena kebijakan DMO dari CPO itu sendiri masih dijalankan oleh pemerintah maka saya kira kebijakan inilah yang kemudian perlu dioptimalkan untuk memastikan ketersediaan dari produk CPO selama beberapa bulan ke depan itu mencukupi untuk produksi minyak goreng dan juga biodiesel," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×