Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama RI Siap Beroperasi April-Mei 2024

News - Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
18 March 2024 15:31
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia memberikan pemaparan dalam acara Political and Economic Outlook di Jakarta, Rabu (31/1/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia memberikan pemaparan dalam acara Political and Economic Outlook di Jakarta, Rabu (31/1/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi atau Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa pada bulan April - Mei 2024 ini akan diresmikan pabrik ekosistem baterai mobil listrik yang pertama di Indonesia. Adapun pabrik baterai listrik itu berkapasitas 10 Giga Watt (GW).

"Kami laporkan ekosistem baterai mobil listrik, pabrik 10 GW pertama akan diresmikan sekitar Mei-April 2024 sudah produksi. Dan masuk ke pabrik 10 GW kedua semua akan berjalan," ungkap Bahlil dalam Konfrensi Pers Prospek Investasi Pasca Pemilu 2024, Senin (18/3/2024)

Sebagaimana diketahui, PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power merupakan pabrik sel baterai yang digadang-gadang akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara dengan kapasitas 10 GW.

Sebelumnya, Staf Khusus Bidang Hubungan dengan Daerah Kementerian Investasi, Tina Talisa mengungkapkan pabrik tersebut akan mulai memproduksi sel baterai pertama pada bulan April 2024 ini.

"Di bulan April nanti pabrik HLI Green Power akan memulai produksi masalnya dan 90% lebih dari produk yang dihasilkan akan diekspor terutama ke Korea, kemudian ke India," ujar Tina dalam akun resmi Kementerian Investasi, dikutip Kamis (29/2/2024).

Selain itu, dia mengatakan pabrik dengan kapasitas maksimal produksi 10 Giga Watt hour itu akan bisa menghasilkan sel baterai secara maksimal hingga 32,6 juta unit. "Material yang sudah diolah terdiri dari nikel, mangan, kobalt, lithium kemudian menjadi sel baterai yang sudah dikemas," ungkapnya.

Adapun sel baterai yang diproduksi melalui pabrik yang dibangun di Kabupaten Karawang, Jawa Barat itu memiliki daya hingga 81 Ampere hour atau mencapai 300 watt hour.

Selain itu, Tina klaim bahwa pabrik tersebut menyerap tenaga kerja lokal Indonesia bahkan mencapai lebih dari 90% dari keseluruhan tenaga kerja. Tidak main-main engineer muda Indonesia juga turut berperan dalam pabrik tersebut.

"Sebagian besar dari tenaga kerja yang bekerja di perusahaan ini lebih dari 90% tenaga kerja lokal Indonesia termasuk para engineer mudanya," tutupnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bahlil Blak-blakan Rencana RI Tambah 10% Saham Freeport


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading