BBM di Negara Lain Sentuh Rp 32.000/Liter, Jokowi: Pertalite Rp 7.650

BBM di Negara Lain Sentuh Rp 32.000/Liter, Jokowi: Pertalite Rp 7.650

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 02 Agu 2022 10:54 WIB
Jokowi Bertolak ke Eropa
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal kenaikan harga energi global. Menurutnya, di semua negara saat ini mengalami kenaikan harga energi di tingkat konsumen yang sangat besar.

Salah satunya adalah harga bahan bakar minyak alias BBM. Namun beruntungnya, harga bensin di Indonesia masih bisa terkendali.

Jokowi membandingkan harga BBM di luar negeri sudah ada yang mencapai Rp 31-32 ribu per liternya, tapi di Indonesia khusus untuk Pertalite masih tetap di harga Rp 7 ribuan per liter harganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita patut bersyukur, Alhamdulillah. Kalau bensin di negara lain sudah Rp 31-32 ribu di Indonesia Pertalite masih Rp 7.650," kata Jokowi dalam acara Dzikir dan Doa Kebangsaan HUT RI, ditulis Selasa (2/8/2022).

Menurutnya harga BBM masih bisa ditahan semurah itu karena adanya subsidi dari pemerintah. Dia bilang subsidi pemerintah makin bengkak saat ini demi membuat harga BBM masih terjangkau di tengah masyarakat. Subsidi meningkat hingga Rp 502 triliun dari awalnya cuma Rp 170 triliunan.

ADVERTISEMENT

"Tapi juga perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah sangat terlalu besar dari Rp 170-an, sekarang sudah Rp 502 triliun," ungkap Jokowi.

Menurutnya, negara mana pun belum tentu akan kuat menyangga subsidi sebesar itu. Maka dengan penuh rasa syukur dia menyatakan Indonesia masih bisa melakukannya.

"Sekali lagi, Alhamdulillah, kita masih kuat menahannya sampai sekarang, ini yang patut kita syukuri bersama-sama," kata Jokowi.

Menurutnya, kenaikan harga ini terjadi karena munculnya persng di Ukraina. Imbasnya semua negara jadi sulit. Harga-harga kebutuhan, baik pangan hingga energi jadi meroket.

"Setelah hampir 2,5 tahun dunia, seluruh negara mengalami sakit berbarengan, sakit bersama-sama karena pandemi COVID-19 dan baru akan melakukan pemulihan tapi muncul sesuatu yang dadakan yang tidak kita perkirakan sebelumnya. Sakitnya belum sembuh muncul perang di Ukraina, sehingga semua jadi bertubi-tubi menyulitkan semua negara," papar Jokowi.

Simak juga Video: Wilayah Wajib Daftar untuk Beli Pertalite Diperluas, Buruan Daftar!

[Gambas:Video 20detik]




(hal/eds)