Jokowi Usul G7 Bikin 'OPEC' Negara Penghasil Nikel hingga Sawit

Jokowi Usul G7 Bikin 'OPEC' Negara Penghasil Nikel hingga Sawit

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 21 Mei 2023 12:28 WIB
Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk di Mamuju Tengah , Sulawesi Barat, Rabu (11/08/2021). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak sebulan terakhir mengalami kenaikan harga dari Rp1.970 per kilogram naik menjadi Rp2.180  per kilogram disebabkan meningkatnya permintaan pasar sementara ketersediaan TBS kelapa sawit berkurang. ANTARA FOTO/ Akbar Tado/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/AKBAR TADO
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan adanya perkumpulan organisasi tingkat dunia semacam OPEC (The Organization of the Petroleum Exporting Countries/Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi). Namun, organisasi itu fokus ke produk strategis lainnya selain minyak bumi.

Usulan ini disampaikan Jokowi di depan para pemimpin negara maju pada KTT G7 2023 di Jepang. Menurutnya, negara-negara yang menghasilkan produk strategis semacam nikel dan sawit sudah semestinya memiliki naungan organisasi macam OPEC.

"Presiden mengajak negara anggota G7 untuk menjadi mitra pembangunan hilirisasi industri Indonesia dan mengusulkan dibentuk lembaga semacam OPEC bagi produk-produk strategis lain seperti nikel dan sawit," ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers yang disiarkan virtual, Minggu (21/5/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Retno, Jokowi menyampaikan yang dibutuhkan dunia saat ini adalah kolaborasi yang mempersatukan. Negara-negara penghasil produk strategis harus bersatu untuk meraih kemajuan.

"Beliau (Jokowi) menegaskan bahwa yang dibutuhkan dunia saat ini bukanlah polarisasi yang memecah belah melainkan kolaborasi yang mempersatukan," ujar Retno.

ADVERTISEMENT

Usulan semacam ini pun sebelumnya pernah diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Dia pernah mengajak beberapa negara penghasil nikel untuk membuat organisasi negara-negara penghasil nikel, organisasi yang dimaksud modelnya macam OPEC.

Usulan ini dicetuskan Bahlil saat melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Internasional, Promosi Ekspor, Usaha Kecil dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng saat gelaran KTT G20 yang lalu. Kanada merupakan salah satu negara penghasil nikel seperti Indonesia.

Sebagai sesama negara yang kaya akan hasil nikel, menurut Bahlil, adanya organisasi seperti OPEC untuk negara penghasil nikel dapat mengoordinasikan dan menyatukan kebijakan komoditas nikel. Apalagi, Indonesia saat ini sedang memprioritaskan hilirisasi sumber daya alam (SDA) dalam rangka pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

"Selama ini yang kami lihat, negara-negara industri produsen kendaraan listrik melakukan proteksi. Akibatnya, negara penghasil bahan baku baterai tidak memperoleh pemanfaatan nilai tambah yang optimal dari industri kendaraan listrik. Melalui kolaborasi tersebut, kita harap semua negara penghasil nikel bisa mendapat keuntungan melalui penciptaan nilai tambah yang merata," ungkap Bahlil dalam keterangannya, dikutip Jumat (18/11/2022) yang lalu.

(aid/dna)