21 Ribu Orang Teken Petisi Minta WFH Lagi Pasca PPKM Dicabut

21 Ribu Orang Teken Petisi Minta WFH Lagi Pasca PPKM Dicabut

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 08 Jan 2023 12:00 WIB
Karyawan melakukan aktivitas di salah satu perkantoran di Jakarta, Jumat (11/9/2020). Pemprov DKI Jakarta akan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin, 14 September 2020 guna menekan angka penyebaran COVID-19 yang belakangan terus meningkat, nantinya hanya ada 11 bidang usaha yang boleh tetap berjalan dengan operasi minimal dan tidak boleh peroperasi penuh seperti biasa dengan menerapkan pembatasan jumlah karyawan.
Ilustrasi perkantoran. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Pandemi COVID-19 sudah berlangsung hampir tiga tahun membuat masyarakat mulai terbiasa dengan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Salah satu keuntungannya yang membekas pada masyarakat adalah mengurangi kemacetan dan polusi Ibukota.

Namun, sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dihapuskan oleh Jokowi, banyak perusahaan tidak lagi menerapkan aturan kerja dari kantor. Hal ini pun didukung dari kasus COVID-19 yang hari ke hari kian melandai serta batasan kerumunan tak lagi jadi suatu kewajiban.

Akibatnya, padat kendaraan mulai mencuat di beberapa titik rawan kemacetan dan kawasan perkantoran kembali ramai. Atas dasar itu, baru-baru ini viral sebuah petisi untuk mengkaji kembali aturan wajib Work From Office (WFO) 100 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sorotan utama petisi tersebut adalah dampak kemacetan yang memengaruhi performa dan meningkatkan stres pekerja. Ditambah cuaca yang buruk membuat energi para pekerja semakin terbuang di perjalanan.

"WFO juga belum tentu membuat kita lebih produktif. Karena lamanya perjalanan, saya malah jadi lebih lelah, dan hasil pekerjaan tidak sebagus ketika saya bekerja dari rumah. Di rumah, saya merasa lebih percaya diri, lebih aman, dan juga merasa lebih nyaman," tulis Riwaty Sidabutar, pengusul petisi yang diunggah di Change.org.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Riwanty mengangitkan WFH dengan udara yang lebih asri dan sehat sehingga produktivitas pekerja semakin berkualitas.

"Saya yakin, dengan adanya aturan ini dari pemerintah, kantor-kantor akan dapat lebih fleksibel sehingga pekerja-pekerja pun bisa lebih nyaman," lanjutnya.

Melalui pemantauan detikcom pada Minggu (8/1/2022), petisi yang bertajuk "Kembalikan WFH sebab Jalanan Lebih Macet, Polusi, dan Bikin Tidak Produktif" sudah ditandatangani oleh 21.273 orang. Untuk mendorong tujuannya, Riwaty menargetkan 25.000 tanda tangan.



Simak Video "Kata Pengamat soal WFH Tekan Polusi: Ada Hal Lain yang Ikut Tereduksi"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)