Luhut Janji Amankan Pasokan Oksigen untuk Pasien Covid-19

Rizky Alika
5 Juli 2021, 16:00
Luhut, oksigen, covid-19
Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Menteri Koordinator Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kasus Covid-19 akan melandai mulai 12 Juli mendatang.

Pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan oksigen medis untuk pasien Covid-19. Seiring melonjaknya kasus Covid-19, kebutuhan tabung oksigen meningkat pesat yang membuat harga melejit.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan telah meminta lima produsen besar menyalurkan seluruh produk oksigen mereka untuk pelayanan kesehatan. "Dari lima produsen oksigen kita minta 100% sekarang untuk kebutuhan kesehatan," kata Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Senin (5/7).

Luhut juga meminta penggunaan oksigen industri untuk dikonversi ke oksigen farmasi. Sehingga, kekurangan kebutuhan oksigen akan dapat teratasi. "Kekurangan ini bisa nanti terpenuhi, jika oksigen industri itu semua kita fokus ke oksigen farmasi," kata dia.

Selama lonjakan kasus penularan Covid-19, permintaan oksigen meningkat hingga empat kali lipat. "Oksigen pun sebenarnya ini karena peningkatan permintaan tiga sampai empat kali lipat jumlahnya dari yang dibutuhkan jadi sempat distribusinya agak tersendat," kata Luhut.

Luhut menjelaskan bahwa oksigen medis juga telah disediakan dalam layanan katalog elektronik atau e-katalog untuk memudahkan warga maupun pengelola fasilitas kesehatan mengakses produk tersebut. "Anda lihat di e-katalog juga sudah ada oksigen, juga bisa dibeli di sana kalau yang ingin punya sendiri di rumah," katanya.

Luhut menambahkan pemerintah memerlukan data terperinci permintaan oksigen medis dari setiap kota dan kabupaten guna memastikan kebutuhan oksigen medis terpenuhi.

Kasus Covid-19 masih menunjukkan kenaikan usai pemerintah memulai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali pada Sabtu (3/7) lalu. Luhut mengatakan lonjakan masih akan terjadi dalam waktu dekat sebelum kasus akhirnya menurun.

Peningkatan kasus masih akan menanjak dalam beberapa hari ke depan karena saat ini dalam tahap inkubasi.“Kalau kami mulai (PPKM darurat) tanggal 3 (Juli), mungkin setelah tanggal 12 (Juli) agak slowdown, tapi 13-14 bisa (jadi) masih tinggi,” kata Luhut.

Saat ini tingkat keterisian rumah sakit di Jakarta dan Pulau Jawa tengah meningkat tajam dan melewati batas kapasitas rumah sakit. "Kalau ditata dengan baik, mestinya tidak akan terlalu banyak masalah," ujar dia.

Untuk itu, pasien yang dirawat di rumah sakit hanya untuk orang dengan gejala berat, seperti sesak nafas, memiliki komorbid, dan saturasi di bawah 95. Selebihnya, pasien tanpa gejala dan gejala ringan akan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...