kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksinasi Covid-19 anak di bawah 12 tahun, BPOM: Tunggu kelengkapan data uji klinis


Jumat, 08 Oktober 2021 / 07:40 WIB
Vaksinasi Covid-19 anak di bawah 12 tahun, BPOM: Tunggu kelengkapan data uji klinis

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksinasi Covid-19 di Indonesia baru dilakukan kepada usia 12 tahun ke atas. Untuk izin penggunaan vaksin Covid-19 kepada anak di bawah 12 tahun hingga saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) tengah menunggu kelengkapan data dari dua merk vaksin.

Kepala Badan POM Penny K. lukito mengatakan, pihaknya tengah menunggu data hasil uji klinis yang sedang dikembangkan beberapa platform vaksin.

"Yang sudah mengusulkan hasil uji klinisnya Sinovac, Sinopharm. Yang sedang berproses itu sekarang Sinopharm kita sudah terima datanya. Tentunya kami sangat mendukung dan juga mengharapkan segera kita bisa memberikan emergency use authorization untuk penggunaan vaksin untuk usia anak-anak," jelas Penny dalam Konferensi Pers Virtual, Kamis (7/10).

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 lengkap per 6 Oktober mencapai 26% dari target

Evaluasi hasil uji klinis vaksin untuk anak-anak ditekankan harus dilakukan dengan kehati-hatian. Dimana anak-anak merupakan usia yang rentan sehingga aspek keamanan menjadi hal utama.

"Memang di dalam dunia pengembangan sains, pengujian evaluasi untuk hasil uji klinis untuk vaksin itu sangat hati-hati untuk anak-anak. Jadi aspek keamanan dan tentunya juga dikaitkan dengan imunogenisitas dan juga efikasinya," imbuhnya.

Maka Penny menegaskan, diperlukan data-data yang lebih lengkap untuk menentukan kebijakan terkait penggunaan vaksin Covid-19 bagi usia 12 tahun ke bawah. Saat ini baru dua vaksin yang melakukan registrasi untuk vaksin kepada anak-anak.

"Kami tunggu kelengkapan data. Belum ada registrasi untuk platform dengan teknologi lainnya [selain Sinovac dan Sinopharm]," paparnya.

Selanjutnya: Percepat vaksinasi lansia, perlu layanan antar jemput

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×