Luar Biasa, Aktivitas Manufaktur RI Tertinggi Sepanjang Masa!

News - Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 May 2021 07:57
Perakitan Mobil Esemka di Boyolali (Biro Pers Sekretariat Presiden) Ilustrasi Perakitan Mobil Esemka di Boyolali (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur Indonesia menunjukkan geliat yang menggembirakan. Pada April 2021, ekspansi sektor ini mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah.

IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang dicerminkan dengan Purchasing Managers' Index (PMI) pada April 2021 sebesar 54,6. Naik dari bulan sebelumnya yaitu 53,2 dan mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah pencatatan.

"Kunci dari perbaikan ini adalah pertumbuhan pemesanan baru (new orders) yang sangat pasar. Dunia usaha melakukan ekspansi yang signifikan, dan mencatat rekor tertinggi sejak survei dilakukan pada April 2011," sebut keterangan resmi IHS Markit, Senin (3/5/2021).

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Angka di atas 50 menunjukkan dunia usaha tengah dalam fase ekspansi.

Dunia usaha, menurut IHS Markit, mengaku ada perbaikan permintaan. Tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga ekspor. Akhirnya permintaan ekspor tumbuh positif untuk kali pertama dalam 17 bulan.

Meski ada kenaikan produksi, dunia usaha mengungkapkan belum ada tambahan tenaga kerja baru pada April 2021, mayoritas responden menyebut jumlah pekerja masih sama. Akibatnya, terjadi penumpukan beban kerja dari karyawan yang ada.

Ke depan, dunia usaha yakin bahwa produksi masih bisa naik lagi. Keyakinan ini didorong oleh harapan bahwa pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19)  pasti ada ujungnya.

"Produksi manufaktur Indonesia terus meningkat seiring pertumbuhan pemesanan baru. Hal yang menggembirakan adalah ekspor bisa untuk untuk kali pertama sejak masa pandemi, ini adalah perkembangan positif.

"Namun yang agak mengecewakan, di tengah kuatnya permintaan, perusahaan masih ragu untuk menambah karyawan. Meski begitu, dengan adanya penumpukan beban kerja, perusahaan tetap yakin bahwa dalam bulan-bulan ke depan akan da penambahan jumlah tenaga kerja," papar Andrew Harker, Economics Director IHS Markit, seperti dikutip dari siaran tertulis.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ekonomi Dunia Masih Rapuh, Serapuh Hatimu...


(aji/aji)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading