Breaking News
Masih Resesi! Pertumbuhan Ekonomi RI Q1-2021 Negatif 0,74%
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal I-2021. Hasilnya, ekonomi Tanah Air masih tumbuh negatif alias terkontraksi.
Pada Rabu (5/5/2021), Kepala BPS Suhariyanto menyebut Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tiga bulan pertama 2021 tumbuh -0,96% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq). Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) , ekonomi Indonesia tumbuh 0,74-%.
Realisasi ini tidak jauh dari ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan PDB terkontraksi 1,09% qtq, sementara secara tahunan diperkirakan terjadi kontraksi 0,87% yoy.
Dengan demikian, kontraksi PDB Indonesia genap terjadi selama empat kuartal beruntun. Artinya, Indonesia masih terjebak di 'jurang' resesi ekonomi.
"Perekonomian global menunjukkan perbaikan menggembirakan, salah satunya peningkatan PMI (Purchasing Managers' Index) global. Vaksinasi sudah dilakukan di beberapa negara.
"Ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia menunjukkan perkembangan bagus. Tiongkok pada triwulan I-2021 tahun ini tumbuh impresif. Amerika Serikat tumbuh 0,4%, Singapura 0,2%.
"Selama triwulan I, inflasi hanya 1,37% yoy. Selama pandemi terjadi pelambatan inflasi di berbagai negara, bahkan ada yang mengalami deflasi karena mobilitas berkurang dan roda ekonomi bergerak lamban sehingga berpengaruh ke pendapatan dan permintaan," jelas Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto.
[Gambas:Video CNBC]
Pertumbuhan Ekonomi 2020 -2,07%, Terburuk Sejak Krismon 98!
(aji/aji)