Prabowo Presiden RI Terpilih, Ekonomi RI Dijanjikan Meroket 8%

News - Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
21 March 2024 13:50
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno tiba di Auditorium Menara Bank Mega untuk menghadiri acara Leadership Forum  pada Senin (9/1/2023). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno tiba di Auditorium Menara Bank Mega untuk menghadiri acara Leadership Forum pada Senin (9/1/2023). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Prabowo Subianto telah resmi menjadi pemenang Pilpres 2024, setelah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Presiden periode Rabu malam (20/3/2024). Ia pun menargetkan ekonomi RI bisa tumbuh 8% selama menjabat nantinya.

Target pertumbuhan yang tinggi ini ia sampaikan saat menghadiri acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024, di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (5/3/2024). Namun, target 8% itu tak tertuang dalam dokumen visi-misinya yang berjudul Bersama Indonesia Maju, karena dalam dokumen itu ia hanya menargetkan tumbuh 6%-7%.

Presiden periode 2024-2029 itu mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama masa pemerintahannya bisa tembus 8% karena daya beli masyarakat akan naik, mendorong permintaan atau konsumsi rumah tangga selama 3-4 tahun mendatang semakin tinggi.

"Jadi dengan permintaan yang naik, daya beli yang naik, ekonomi kita tumbuh, tadi saya optimis saya sampaikan 7-8% dalam 3 sampai 4 tahun," ungkap Prabowo di Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta, dikutip Kamis (21/3/2024).

Prabowo menyebut strategi untuk mencapai tingkat pertumbuhan itu juga akan ditempuh dengan cara mendorong masuk derasnya investasi. Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini mengatakan investasi harus didorong dengan kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta.

"Saya sampaikan pendekatan kita di Indonesia adalah kolaborasi, kerja sama ekonomi yang besar ekonomi memang ekonomi kecil, koperasi, pedagang pasar, petani nelayan," ujar Prabowo.

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo menuturkan target pertumbuhan 8% itu tidak asal ucap. Dia menjelaskan tim Prabowo-Gibran sudah melakukan simulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak masa kampanye.

Drajad menuturkan strategi yang akan digunakan Prabowo-Gibran untuk mendorong ekonomi di 8% mengandalkan stimulus Keynesian. Teori Keynesian ini menyebut campur tangan pemerintah dalam ekonomi menentukan pembangunan ekonomi dapat berjalan maksimal. Dengan kata lain, strategi yang akan dilakukan Prabowo-Gibran adalah dengan belanja pemerintah.

"Motor utama tetap konsumsi, tapi yang dipicu oleh pengeluaran pemerintah," kata Drajad.

Dia menjelaskan pengeluaran pemerintah dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang bersifat konsumsi dan investasi. Dia mengatakan belanja konsumsi pemerintah selama ini dikeluarkan melalui bantuan sosial dan berbagai subsidi.

Sementara, strategi pengeluaran yang ingin dilakukan oleh Prabowo-Gibran adalah belanja investasi berupa pendidikan, kesehatan, termasuk makan siang gratis. "Konsumsi pemerintah bisa memicu konsumsi lainnya, seperti makan siang gratis itu membutuhkan dan Rp 400 triliun, uang itu akan berputar di masyarakat," kata dia.

Drajad meyakini makan siang gratis itu akan memicu gerak ekonomi. Dia mengatakan program ini akan menggandeng usaha kecil-menengah untuk penyediaan bahan baku, seperti telur dan daging ayam. Dia menyebut program ini akan berbeda dari 'subsidi' yang menyentuh usaha kecil-menengah selama ini yaitu Kredit Usaha Rakyat.

KUR, kata dia, hanya membantu usaha kecil-menengah di Indonesia dari sisi permodalan. Sementara, makan siang gratis akan menyediakan pasar yang menjamin produk-produk usaha lokal ini terus berproduksi. "Dalam sistem ini, negara menjamin tersedianya pasar," kata dia.

Target pertumbuhan 8% oleh Prabowo ini melampaui target pertumbuhan Presiden Joko Widodo selama berkampanye sebagai presiden sejak 2014 lalu, yakni 7%. Namun, selama masa pemerintahannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia malah stagnan di kisaran 5%.

Realisasi pertumbuhan ekonomi tertinggi selama dua periode Jokowi menjabat yakni pada 2022 lalu, sebesar 5,31%. Terendah terjadi saat masa Covid-19 pada 2020 dengan kontraksi sebesar -2,07% atau laju ekonomi terendah pasca masa reformasi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Prabowo-Gibran Tegaskan Pertumbuhan Ekonomi 7% 'Harga Mati'


(arj/mij)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading