Laju Ekonomi Tokcer, Konsumsi Pemerintah Justru Turun

tim | CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2022 17:45 WIB
Konsumsi pemerintah sebagai salah satu motor penggerak ekonomi kontraksi 2,88 persen pada kuartal III 2022.
Konsumsi pemerintah sebagai salah satu motor penggerak ekonomi kontraksi 2,88 persen pada kuartal III 2022. Ilustrasi. (REUTERS/WILLY KURNIAWAN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Konsumsi pemerintah sebagai salah satu motor penggerak ekonomi kuartal III terkoreksi. Padahal ekonomi berhasil tumbuh 5,72 persen (year on year/yoy) pada periode yang sama.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada enam komponen pengeluaran yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari seluruh sektor, hanya konsumsi pemerintah yang andilnya 7,57 persen ke perekonomian nasional yang minus.

"Pertumbuhan di seluruh komponen pengeluaran menunjukkan pertumbuhan, kecuali konsumsi pemerintah kontraksi 2,88 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Margo, penurunan konsumsi pemerintah ini diakibatkan oleh turunnya realisasi belanja barang dan jasa di APBN sampai September 2022. Namun, kontraksi ini tak menghambat laju perekonomian karena andilnya terbesar keempat, bukan utama.

ADVERTISEMENT

Adapun sektor tertinggi pendorong perekonomian dalam negeri adalah konsumsi rumah tangga yang berhasil tumbuh 5,39 persen di kuartal III. Sektor ini tumbuh tinggi karena kebijakan pemerintah menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga dengan menambah bantuan sosial dan subsidi energi.

Kontribusi kedua adalah investasi yang berhasil tumbuh 4,96 persen. Hal ini tercermin dari realisasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalan negeri (PMDN) yang tumbuh tinggi sampai kuartal III-2022.

Ekspor yang menjadi kontribusi ketiga tertinggi ke perekonomian nasional juga berhasil tumbuh 21,64 persen di kuartal III ini. Penyebabnya tak lain karena harga komoditas unggulan Indonesia melonjak di pasar global.

"Windfall sektor riil dari pertambangan, juga ada ekspor jasa kunjungan wisman yang di kuartal III tumbuh sangat signifikan," jelasnya.

Selanjutnya, konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga) juga tumbuh 6,09 persen. Lalu impor juga tumbuh tinggi 22,98 persen.

"Jadi kalau dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi tertinggi ditopang dari konsumsi rumah tangga," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/sfr)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER