Foxconn Groundbreaking Proyek Kendaraan Listrik Rp125 T RI Awal 2023

tim | CNN Indonesia
Kamis, 17 Nov 2022 16:42 WIB
Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan Foxconn mulai grounbreaking proyek kendaraan listrik Rp125 triliun di Batang mulai awal 2023.
Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan Foxconn mulai grounbreaking proyek kendaraan listrik Rp125 triliun di Batang mulai awal 2023. ( Arsip Staf Khusus Kementerian Investasi Tina Talisa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim Foxconn akan melakukan groundbreaking proyek pengembangan ekosistem kendaraan listrik awal tahun depan.

Perusahaan asal Taiwan itu menggandeng Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC), dan Indika Energy. Foxconn berencana untuk berinvestasi sebesar US$8 miliar atau Rp125,4 (Kurs Rp15.675 per dolar AS) untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan baterai listrik di RI.

"Mereka akan memulai groundbreaking pada awal tahun depan. Mereka akan masuk ekosistem kendaraan mobil terutama bus. Yang kedua mereka akan melakukan investasi di ekosistem baterainya. Lokasinya di Batang," ungkap Bahlil melalui tayangan video seperti dikutip Kamis (17/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut sejauh ini Foxconn telah membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan Indika Energy yaitu Foxconn Indika Motor (FIM) untuk memulai proyek tersebut. Foxconn-Indika Energy juga telah menyerahkan lima unit bus listrik yang digunakan untuk mendukung perhelatan KTT G20 di Bali.

ADVERTISEMENT

Menurut Bahlil, realisasi investasi ini akan menjadi jawaban atas proses panjang negosiasi pemerintah setelah puluhan tahun. Ia menuturkan dalam diskusinya dengan Chairman Foxconn Young Liu, pabrikan perakit Apple itu sudah tidak sabar untuk segera masuk Indonesia.

Ia mengklaim Chairman Liu menilai kondisi Indonesia saat ini jauh berbeda dengan kondisi 20 tahun lalu, kala awal-awal penjajakan.

Bahlil menyebut saat itu Foxconn tidak berinvestasi di Indonesia karena ada beberapa persoalan yang tidak terselesaikan.

"Sekarang kami mampu menyelesaikan seperti lahan, insentif, kemudian perizinan dan juga ada fasilitas lain yang dibutuhkan selama memenuhi unsur aturan," katanya.

Sebelumnya, Foxconn, Gogoro, IBC, dan Indika berencana untuk berinvestasi di industri kendaraan listrik, yaitu kendaraan listrik roda empat, roda dua, dan bus listrik.

Perusahaan itu juga akan berinvestasi untuk membangun industri baterai kendaraan listrik dan industri pendukung, yakni energy storage system, stasiun penukaran baterai, industri daur ulang baterai, Research & Development (R&D) dan pelatihan.

Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM, Foxconn, Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC), dan Indika Energy telah diteken pada 21 Januari 2022 lalu.

[Gambas:Video CNN].

(mrh/agt)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER