Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan program vaksinasi Covid-19 yang menyasar anak remaja berusia 12-17 tahun akan selesai pada Desember 2021. Total sasaran vaksinasi anak remaja Indonesia mencapai 26.705.490.
Kemenkes memulai program vaksinasi Covid-19 ini sejak 1 Juli 2021 menggunakan vaksin Sinovac.
"Target selesai sampai Desember 2021 ya," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (22/7).
Bila melihat data laju vaksinasi pada anak remaja, dapat terlihat capaian dosis pertama vaksin pada remaja masih rendah.
Berdasarkan data Kemenkes per (21/7) Pukul 18.00 WIB, dari 26,7 juta sasaran, yang mendapat dosis pertama baru 540.018 anak. Sementara pada pemberian dosis dua baru 37 anak.
Interval pemberian dosis satu dan dua vaksin Sinovac berjarak 14-28 hari.
Dengan demikian, target vaksinasi remaja pada dosis pertama baru mencapai 2,02 persen, sementara untuk dosis kedua baru 0,00013 persen.
Merespons rendahnya laju vaksinasi pada remaja itu, Nadia mengatakan saat ini fokus pemerintah masih kepada kelompok warga lanjut usia (lansia) dan masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas. Risiko mereka lebih besar terpapar virus corona.
"Sejauh ini lancar ya vaksinasi anak, namun fokus utama kita memvaksinasi usia 18 tahun ke atas dan lansia, ini yang diutamakan ya," ujarnya.
Program vaksinasi yang menyasar golongan anak ini tergolong baru. Gagasan pemberian vaksinasi pada anak dilatarbelakangi virus corona yang juga ganas menyerang kelompok usia di bawah 18 tahun.
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 misalnya per (21/7) mencatat setidaknya 1 persen anak berusia di bawah 18 tahun di Indonesia meninggal akibat Covid-19.
Bila dihitung dari kumulatif kasus kematian secara keseluruhan, sekitar 775 anak Indonesia meninggal terpapar Covid-19. Rinciannya, 0,5 persen datang dari usia 0-5 tahun, dan 0,5 persen lainnya datang dari usia 5-18 tahun.
Pemerintah menggunakan vaksin Sinovac untuk vaksinasi kelompok anak remaja 12-17 tahun. Sementara, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin Pfizer memiliki efikasi 100 persen pada anak remaja berusia 12-15 tahun. Sementara pada usia 16 tahun ke atas efikasinya 95,5 persen.
(khr/fra)