Jokowi Anggap Kenaikan Kasus Covid-19 Terkendali

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Sabtu, 11 Jun 2022 11:26 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap kasus penularan virus corona di Indonesia masih terkendali usai libur lebaran.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap kasus penularan virus corona di Indonesia masih terkendali usai libur lebaran. (CNN Indonesia/Tunggul).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap kasus penularan virus corona di Indonesia masih terkendali usai libur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2022.

Jokowi merujuk pada evaluasi data Covid-19, yang mana angka positivity rate Indonesia masih di bawah 5 persen.

"Tapi saya kira kenaikan ini masih dalam posisi terkendali," kata Jokowi di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus virus corona di Indonesia menanjak setidaknya dalam sepekan terakhir. Pada Selasa (7/6) hingga Kamis (9/6), kasus harian terus mengalami kenaikan dengan 500 lebih kasus yang dilaporkan tiap harinya.

ADVERTISEMENT

Bahkan pada Jumat (10/6), Indonesia kembali mencatatkan peningkatan menjadi 627 kasus harian yang dilaporkan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 3-9 Juni, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 3.091 kasus.

Sementara pada periode sepekan sebelumnya atau selama periode 27 Mei-2 Juni, kasus covid-19 berjumlah 1.975 kasus.

Melalui jumlah tersebut, kasus Covid-19 di Indonesia terhitung 56,5 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Terkait hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengemukakan pandangannya. Ia berkata jika kenaikan kasus normal terjadi pada setiap hari raya besar.

Selain itu, Budi juga berkata jika Indonesia telah mengidentifikasi varian baru Covid-19.

"Jadi kenaikan itu, pertama, normal setiap hari raya besar pasti ada kenaikan. Kemudian yang kedua, kita juga ada varian baru," kata Budi kepada wartawan, Jumat (10/6).

Budi sekaligus mengumumkan, Indonesia sudah mengidentifikasi empat kasus mutasi SARS-CoV-2 Omicron baru dari subvarian BA.4 dan BA.5. Empat kasus itu menurutnya dilaporkan pertama kali di Bali.

Dua subvarian baru itu saat ini menjadi varian yang diwaspadai di sejumlah negara. Singapura bahkan memprediksi gelombang baru Covid-19 akibat varian Omicron tersebut bakal 'menyerang' Singapura pada Juli mendatang.

"Varian baru juga sudah kita identifikasi tadi malam, tapi itu sebenarnya kejadiannya di akhir bulan Mei. Nah, dari dua fakta itu memang pasti akan ada kenaikan," kata dia.

Ia juga meminta masyarakat agar tidak panik meski kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan.

Selain itu, ia juga meminta agar penerimaan vaksin booster Covid-19 pada warga agar dipercepat.

"Jangan panik, yang pertama booster-nya dipercepat, yang kedua yang terpenting adalah protokol kesehatannya terutama pakai masker," ujar Budi.

Ia juga mengimbau masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan 5M, di antaranya yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, per Jumat (10/6), kasus positif Covid-19 bertambah 627 kasus.

Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia yaitu 6.059.363, terhitung sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020.

Kemudian, ada penambahan 344 kasus sembuh Covid-19, sehingga total kasus sembuh kini 5.898.384.

Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 3 kasus sehingga total orang meninggal dunia menjadi 156.638 jiwa.

(far/sfr)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER