Peran Indonesia di Indo-Pasifik sangat strategis. Sikap Indonesia yang mendukung penuh forum kerja sama Indo-Pacific Economic Framework pun mendapat respons positif dari Amerika Serikat.
Oleh
SUTTA DHARMASAPUTRA, dari Los Angeles, Amerika Serikat
·5 menit baca
LOS ANGELES, KOMPAS — Pemerintah Indonesia mendukung penuh Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik atau Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang diprakarsai Amerika Serikat. Sebaliknya, Pemerintah Amerika Serikat pun berkomitmen mendorong investasi lebih besar ke Indonesia.
Kesepahaman untuk saling dukung itu mengemuka dalam pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri IPEF for Prosperity, Kamis (8/9/2022), di Hotel Marriot, Los Angeles, Amerika Serikat.
Pertemuan bilateral itu membahas berbagai perkembangan penting dalam perundingan IPEF dan upaya meningkatkan kerja sama dan investasi AS ke Indonesia. Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Rosan Perkasa Roeslani. ”Volume perdagangan bilateral RI-AS ditargetkan mencapai 60 miliar dollar AS. Saat ini baru sekitar 37 miliar dolar AS sehingga ada peluang untuk lebih meningkatkan lagi kerja sama kedua negara,” ujar Airlangga.
Saat ini investasi AS ke Indonesia pun masih minim, hanya 2,54 miliar dollar AS atau sekitar Rp 37,5 triliun pada tahun 2021 sehingga perlu didorong lebih banyak lagi investasi AS ke Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan posisi strategis Indonesia ke depan, selaku Presidensi G20 dan Ketua ASEAN 2023. Selain itu, Airlangga juga menyampaikan berbagai reformasi struktural yang telah dilakukan Indonesia melalui omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja dan Program Kartu Prakerja yang merupakan program end-to-end digital serta program Government to People (G-to-P). Program ini telah diikuti 11,6 juta peserta dengan jumlah pendaftar digital lebih dari 110 juta.
Airlangga mengingatkan, Indonesia aktif terlibat menginisiasi pembentukan IPEF sejak diluncurkan pada 23 Mei 2022 di Tokyo, Jepang. Indonesia telah memutuskan secara resmi terlibat dalam semua pilar (empat pilar) yang ditawarkan IPEF. Empat pilar IPEF adalah perdagangan; rantai pasok; energi bersih, dekarbonisasi, dan infrastruktur (ekonomi bersih); serta ekonomi berkeadilan (perpajakan dan antikorupsi).
Apa yang dilakukan Indonesia sudah selaras dengan apa yang diperjuangkan IPEF. Karena itu, Airlangga juga mendorong AS agar berinvestasi di Indonesia dalam pengembangan ekosistem industri semikonduktor yang merupakan komoditas strategis dan menjadikan Indonesia bagian dari rantai pasoknya, selain baterai nikel mobil listrik.
Harapkan Indonesia
Raimondo sangat mengapresiasi Indonesia yang berpartisipasi penuh dalam empat pilar IPEF. Dia mengira Indonesia hanya akan berpartisipasi dalam tiga pilar karena sebelumnya Kementerian Perdagangan RI sudah menolaknya. ”Itulah pentingnya Indonesia perlu bergabung dalam IPEF dan berperan aktif dalam setiap pertemuan. Ini adalah kesempatan yang sangat bagus bagi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi AS,” tambah Raimondo.
Dia pun sangat terkesan dengan keberhasilan program Kartu Prakerja. ”Investasi pemerintah pada sumber daya manusia akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi dan masa depan Indonesia,” ujarnya.
Raimondo menyampaikan, IPEF sangat bermanfaat untuk negara-negara di kawasan Indo-Pasifik. Sesuai dengan Program CHIPS, Pemerintah AS telah menyediakan dana federal sebesar 50 miliar dollar AS (sekitar Rp 747 triliun) untuk membangun industri semikonduktor.
Raimondo pun menyampaikan komitmennya untuk menyediakan alokasi dari dana di Program CHIPS tersebut guna mendorong investasi semikonduktor di Indonesia. Raimondo menegaskan komitmennya untuk mendorong perusahaan-perusahaan besar AS berinvestasi di Indonesia.
Guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang semikonduktor, program master untuk semikonduktor yang ada di University of Purdue bisa bekerjas ama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Airlangga menyambut baik respons cepat ini dan langsung menawarkan untuk menyiapkan kawasan ekonomi khusus pendidikan di Batam karena saat ini industri semikonduktor sudah ada di Batam, yaitu Infineon.
Airlangga berharap Raimondo bisa cepat merealisasikan komitmen tersebut. Karena itu, Raimondo meminta segera dibentuk tim teknis di antara kedua negara dan akan mengundang kembali Airlangga untuk membahas langkah nyata berikutnya pada Oktober 2022.
Selain mengadakan pertemuan terbatas dengan Amerika Serikat, Indonesia mengadakan pertemuan terbatas dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Nishimura Yasutoshi serta Menteri Perdagangan Selandia Baru Damien O’Connor
Konsensus inklusif
Pemerintah Amerika Serikat menyampaikan apresiasi atas partisipasi 13 negara dalam pertemuan IPEF dan kembali menekankan pentingnya kolaborasi dalam membantu menyelesaikan permasalahan regional. Kepada para menteri negara-negara anggota IPEF, dalam sambutannya di acara sarapan, Raimondo menegaskan bahwa AS akan mendengarkan dan belajar dari semua serta membangun konsensus yang inklusif.
”Kita harus sensitif terhadap kebutuhan yang berbeda-beda, memahami sistem politik yang berbeda-beda, dan bergerak cepat,” ujarnya.
Hal ini perlu dilakukan karena hasil IPEF ditunggu, mulai dari rantai pasok yang lebih kokoh, berkelanjutan, dan transparan; akselerasi energi hijau dan ketersambungan pangan; hingga ekonomi berkeadilan dengan cara mengakselerasi kerja sama pemberantasan korupsi dan perpajakan.
Perwakilan Dagang AS Duta Besar Katherine Tai dalam pidato pembukaan mengatakan, ”Pemerintah Amerika Serikat melalui forum IPEF menyatakan komitmennya untuk membantu menyelesaikan permasalahan regional guna memastikan generasi di masa depan akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Presiden Joe Biden mengatakan, masa depan ekonomi di abad ke-21 berada di wilayah Indo-Pasifik dan tidak ada satu negara pun yang bisa menghadapi tantangan sendiri. Maka, dibutuhkan kerja sama erat antarnegara di tatanan global, terutama di wilayah ini.”
Indo-Pasifik merupakan kawasan paling dinamis di dunia dan masa depannya memengaruhi orang-orang di mana pun. Sejumlah analis menilai, IPEF merupakan keterlibatan ekonomi internasional paling signifikan yang pernah dimiliki Amerika Serikat di kawasan ini. IPEF berupaya mengimbangi forum kerja sama Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang di dalamnya ada China.
Airlangga menyambut baik forum kerja sama ini. ”IPEF merupakan respons atas kondisi saat ini, di mana seluruh negara harus bekerja bersama menciptakan keseimbangan, kemakmuran, dan kesejahteraan, serta pengembangan keadilan di kawasan Indo Pasifik.”