Ilustrasi tambang batu bara - - Foto: dok AFP.
Ilustrasi tambang batu bara - - Foto: dok AFP.

Demi Energi Bersih, Batu Bara Juga Didorong untuk Hilirisasi

Fetry Wuryasti • 10 Januari 2023 10:30
Jakarta: Kebijakan reformasi struktural yang dibuat pemerintah untuk mendorong basis ekonomi dari basis komoditas menjadi basis produk terus digencarkan. Hal ini didorong dengan pembuatan kebijakan larangan ekspor beberapa komoditas unggulan seperti nikel dan akan diusulkan atas tembaga dan bauksit, sebagai pintu gerbang.
 
Sementara, batu bara yang merupakan komoditas unggulan Indonesia sampai saat ini tidak dibatasi atau dilarang. Sebab batu bara merupakan salah satu yang terbesar atas penerimaan negara. Di samping itu, permintaannya saat ini masih tinggi, imbas terganggunya pasokan batu bara global yang digunakan sebagai salah satu sumber energi pembangkit listrik.
 
Kebijakan berikutnya yang didorong yaitu hilirisasi batu bara yang diharapkan juga mampu berkontribusi terhadap peningkatan pemanfaatan energi rendah emisi sebab produk akhir hilirisasi batu bara dapat menghasilkan gas.
"Kami melihat hilirisasi batu bara ke depannya masih akan menantang mengingat fokusnya diarahkan pada peralihan menjadi energi bersih," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Selasa, 10 Januari 2023.
 
Gasifikasi batu bara yang menghasilkan methanol, dimethyl ether, syngas, ammonia, hydrogen, dan olefin. Secara teknologinya pun bervariasi yaitu hilirisasi likuifaksi batu bara yang dapat menghasilkan bensin dan solar, hilirisasi briket yang menghasilkan produk biomassa dan briket terkarbonisasi, cokes makin yang menghasilkan produk batu bara metalurgi serta pengembangan batu bara untuk kelistrikan dan industri.
 
Teknologi dalam mengekstraksi batu bara pun menghasilkan material maju, logam tanah jarang, asam humat dan asam fulvat. Sementara, teknologi fasilitas pencampuran menghasilkan produk kelistrikan dan penerapan batu bara bersih pada pembangkit.
 
Baca juga: Perjuangan Hilirisasi Jokowi Demi Jaga Kedaulatan Energi Indonesia

 
Dengan dorongan hilirisasi tersebut, Kementerian ESDM menyebut ada 11 perusahaan yang telah berkomitmen dan sudah mempersiapkan proyek hilirisasi batu bara hingga 2030, yakni PT Bukit Asam yang menggarap gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME), PT Kaltim Prima Coal dan PT Kaltim Prima Coal kerja sama proyek gasifikasi ke metanol.
 
Kemudian PT Arutmin Indonesia dan PT Kendilo Coal yang menggarap gasifikasi batu bara menjadi metanol. Lalu PT Multi Harapan Utama yang menggarap proyek hilirisasi semi kokas. Adapun PT Adaro Indonesia dan PT Berau Coal berencana melakukan gasifikasi batu bara menjadi metanol/dimetil eter. PT Kideco Jaya Agung menggarap gasifikasi batu bara bawah tanah.
 
PT Megah Energi Khatulistiwa menggarap hilirisasi batu bara semi kokas, PT Thriveni menggarap pengembangan batu bara dan briket, serta PT Bukit Asam menggarap proyek hilirisasi batu bara menjadi briket.
 
"Jika melihat sumber daya batu bara yang melimpah di dalam negeri yakni 91,6 miliar ton dengan cadangan mencapai 31,7 miliar ton yang dinilai memiliki mining life hingga 62 tahun," kata Nico.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(HUS)



LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif